Mata atau Wajah?


Pada suatu hari ada teman saya menanyakan, kalau melukis wajah itu sebaiknya mulai dari mana? Mata dulu atau wajah dulu?
Menurut saya tergantung kebiasaan masing-masing saja. Kalau saya mulai dari bulat telur kepala dulu. Jadi yang mana lebih mantap saja.
Kali ini saya melukis Naufal, anak teman saya yang bertemu dengannya bersama papanya  di service mobil, semoga lukisan ini menghibur kita semua.




Melukis Menggunakan Gambar yang Kurang Tajam



Ibu Ida adalah tante istri saya dan tertarik untuk saya lukis. Tantangannya, foto yang saya peroleh tidak terlalu jelas. Kurang  tajam. Kali kesulitannya adalah ketika saya menggambar daerah mata dan rambut.  Tapi saya terus menyempurnakan arisiran hingga saya mendapatkan gambar yang sempurna.
Bagi Anda yang ingin menghasilkan lukisan wajah yang mendekat sosok aslinya, maka kuncinya adalah berlatih. Semakin sering Anda mengoreskan alat gambar Anda maka semakin sempurna kualitas karya Anda.
 





Tanpa Rendering

Melihat saya sering melukis saat jam istirahat, ada teman membutuhkan gambar buat makalahnya saat mengajar, tapi minta lukisan yang setengah jadi, maksudnya tidak usah direndering. Mungkin maksudnya biar tidak menyusahkan.Ok lah, saya buatkan.......................


Melukis Caca



Kali ini saya ingin melukis Caca, putri sahabat sekaligus tutor menulis saya. Foto yang gunakan berasal dari profile picture di BB sahabat saya. 
 
 




Kali ini saya menggunakan teknik saya sendiri. Yaitu langsung mencoretkannya di atas kertas mengikuti filling saya. Setelah semua garis selesai ditarik, image Caca sudah terbentuk, seperti pada gambar Caca-1. 

Untuk memastikan apakah sudah seperti foto yang ada di HP, saya coba ukur dengan teknik yang diajarkan oleh Jack Hamm. Ternyata saya perlu melakukan perbaikan di sana sini, seperti di bibir yang rada sulit, mata dicek lagi posisi dan ukurannya, ukuran hidung, pipi, dagu, kening.
Setelah semuanya ok, saya lanjutkan dengan rendering yang membutuhkan ketelitian, karena menentukan lekukan-lekukan, bayangan. Lekukan dan bayangan akan sangat mempengaruhi hasil akhir.

Do More and Dapatkan Hasil Terbaik



Dalam melukis wajah butuh konsentrasi, agar hasilnya mirip dengan objek aslinya. Kali ini saya mencoba melukis wajah kakak saya yang tertua, yaitu mulai dari skets, lalu rendering, setelah saya cek hasilnya nampak lebih gemuk. Lalu saya coba pelajari lagi dimana letak perbedaannya. Ternyata daerah rahang lebih lebar beberapa milimeter saja.



Sebetulnya ada aturan-aturan yang harus kita ikuti dalam melukis wajah agar diperoleh hasil yang mendekati objeknya. Referensi saya adalah buku yang berjudul' Drawing the Head and Figur' karangan 'Jack Hamm'.
 Dalam buku tersebut penulis menekankan agar tidak terlalu takut hasil tidak sama dengan aslinya. "Every face you do will look slightly different. Don't stop with one. Carefully draw a dozen or more until they begin to look right,” ungkapnya.
Demikian juga pendapat perupa dari "Pelukis Merdesa", yang penting "Quantitas", bukan "Qualitas". Demikian juga pendapat seniman dari Pasar Seni Ancol, yang selalu menggunakan nama alias, J M T, "kalau Anda buat 10 buah lukisan yang sama, pasti ada 1 yang berhasil"
Demikian motivasi dari saya, selamat mencoba, dan bergembira dengan hasil anda sendiri, selalu sehat dan bahagia.