Liburan akhir tahun, setelah perayaan Natal, saya melihat Apen sedang melihat-lihat kembali hasil ulangannya, saya tertarik sebuah lukisan pensil di atas kertas A3, lukisan 'vas bunga', lukisan ini dibuat 23 Mei 2014, tebal tipis guratan pensilnya sangat kontras, sehingga fokus bendanya nampak nyata. Bagi penikmat lukisan pensil, selamat menikmati lukisan anak saya Apen.
dragon ball
Pada tahun 2005, 9 tahun yang lalu, Ben baru berumur 8 tahun, Apen 7 tahun, saat itu anak-anak lagi senang-senangnya main-mainan seperti drogon ball, bionikal. Untuk menyenangkan dan bergembira dengan anak-anak, saya lukis tokoh 'dragon ball' di atas kanvas menggunakan cat minyak. Memang sejak lepas SMA thn 1982 saya vakum melukis, tapi disela sela itu ada saja yang saya lukis, walau amat jarang. Salah satunya Dragon Ball ini.
watermark
Untuk mencegah penggunaan dokumen yang tidak semestinya, biasanya orang suka menambahkan watermark pada dokumen itu, sehingga ketahuan asal pembuatnya. Kali ini saya coba buatkan contoh watermark dengan gambar tangan, tentunya tidak ada di komputer, aman kan....................
Masa Adven
Sebentar lagi kita akan menyambut Natal, dimana didahului oleh Masa Adven. Kali ini saya melukis teman anak kami yaitu Bora yang sedang memegang bola khayal lingkaran Adven. Bora adalah teman baru Apen, salah satu teman yang sering datang ke rumah. Semoga Adven ini membawa perbaikan dalam rumah kami dan Apen khususnya.
foto awal Bora sedang main hp, karena Masa Adven maka :
tapi nampaknya janggal memegang lingkaran Adven seperti ini, akhirnya saya rubah menjadi :
saya mencoba menambahkan sesuatu pada lukisan agar sesuai dengan tema Masa Adven 2014.
tapi nampaknya janggal memegang lingkaran Adven seperti ini, akhirnya saya rubah menjadi :
Meja Makan
Hati seorang ibu selalu merasakan keperluan hakiki keluarganya yaitu makanan, bukanlah suatu yang janggal bila istri saya pada lukisannya melukis meja makan dengan sajian di atasnya. Bagi pengunjung blog ini selamat menikmati sajian.
Ikan Hias
Pelajaran melukis di sekolah dengan cat air yang sedang dikerjakan Apen anak kami di rumah. Apen waktu itu dibantu mamanya, hasilnya belum maksimal, lalu dipanggilah saya coba turut mengajarkan, tapi karena saya tidak terbiasa lagi menggunakan cat air, Apen mencoba terus, dan hasilnya lumayan menurut kami semua. Apen anak saya yang ke dua dari dua anak kami, lukisannya saya abadikan juga dalam blog ini. Dengan demikian lengkaplah, kami semua satu keluarga boleh dikatakan senang melukis.
Buah melon yang segar
Disiang yang tidak terlalu panas, istriku setelah selesai membuat stock, bersama anak kami, Apen, asyik melukis. Saat aku pulang kantor, tergeletak sebuah lukisan buah melon di atas meja, di atas kertas A4, dengan menggunakan krayon sisa zaman dulu. Nampak lukisan ini menarik saya, lalu coba saya abadikan di blok ini. Istri ternyata senang melukis juga, dengan warna-warna yang mencolok hidup.
Kesenangan melukis telah menular ke istriku juga, selain ke anakku Ben-Ben dan Apen.
Kesenangan melukis telah menular ke istriku juga, selain ke anakku Ben-Ben dan Apen.
Melukis Wajah Express
Pada
suatu sore hari, kami kedatangan tamu, yaitu Ibu Yani dan temannya. Ketika melihat lukisan-lukisan saya yang lalu, membuat Ibu Yani tertarik untuk dilukis. Lalu coba
saya ambil fotonya dengan BB saya. Kala
itu Ibu Yani sedang asyik menyimak dan mendengarkan Apen bercerita. Lalu saya menggores dengan cepat sehingga pada saat Ibu Yani akan meninggalkan rumah lukisan wajahnya telah selesai saya buat.
So apakah Anda ingin juga kami lukis?
Anda Ingin Mengabadikan Wajah Orang Terkasih?
Dalam
beberapa kesempatan saya mendapatkan pengalaman yang menarik saat saya
membuatkan lukisan seseorang atas pemintaan sahabat atau orang terdekat saya. Ternyata
lukisan saya memberikan efek yang tidak biasa.
Sahabat
saya menceritakan bagaimana istrinya begitu terharu menerima lukisan wajah
"mudanya", (karena saya menggunakan fotonya saat mereka masih pacaran 15 tahun yang lalu). Atau seorang pria berusia 65 tahun
yang merasa sangat bahagia mendapatkan kejutan hadiah dari anak dan cucunya berupa
gambar wajah ketika ia masih gagah.
Anda
juga bisa mengabadikan wajah orang-orang terkasih Anda dan membuatnya terkesan
dengan menampilkan lukisan wajahnya. Sebuah
lukisan akan selalu memberikan efek luar biasa. Karena ini tidak hanya bukan sekedar "foto" tapi juga sebuah karya
seni. Setiap goresan akan menorehkan makna yang memberikan ruang interpretasi.
Oleh
sebab itu kami siap mengabadikan wajah dari orang-orang yang Anda kasihi
menjadi sebuah lukisan wajah penuh makna. Cukup dengan mengirimkan sebuah
gambar yang menarik maka kami akan mengabadikannya menjadi sebuah karya
seni yang layak Anda jadikan hadiah atau tampilkan di ruang pribadi Anda.
Melukis Wajah yang Bercerita
Ketika
menghabiskan waktu senggang mendadak muncul ide dalam benak saya untuk melukis
anak saya yang pertama, Hubertus Benny Irawan, yang dipanggil Ben-Ben.
Saya segera
mengambil foto Ben ketika sedang berpose
di atas perahu nelayan saat menuju pulau Lancang, salah satu pulau di kepulauan
seribu. Nampak Ben disini dewasa, terlihat sorotan pandangan matanya yang jauh
ke ujung garis laut.
Hasil akhirnya cukup memuaskan bagi saya, karena tidak saja mendekati gambar aslinya namun dari sorot matanya tergambar jelas suasana hati Ben saat itu, gembira dengan sedikit menahan rasa cemas karena akan mengarungi lautan yang tidak tenang dengan kondisi kapal yang bocor (itu fakta yang tidak terlihat dari gambar ini).
Hasil akhirnya cukup memuaskan bagi saya, karena tidak saja mendekati gambar aslinya namun dari sorot matanya tergambar jelas suasana hati Ben saat itu, gembira dengan sedikit menahan rasa cemas karena akan mengarungi lautan yang tidak tenang dengan kondisi kapal yang bocor (itu fakta yang tidak terlihat dari gambar ini).
Melukis dan Berdoa
Perkembangan
anak terasa cepat. Dulu Apen masih kanak namun saat ini sudah tumbuh remaja. Dimasa
remaja ini Apen banyak mengalami perubahan. Ingin mandiri. Ingin belajar ini
itu. Ingin dipercaya, dll. Kamipun sebagai orang tua menyadari tentang hal itu.
Kegemaran
Apen sudah mulai terlihat, Apen banyak berkecimpung di dunia musik, seperti
nge-drum, main piano, main gitar, melantunkan lagu-lagu jenaka, melakukan
gerakan sesuai irama lagu, punya group
band juga.
Dalam
dunia pelajaran Apen tertarik juga di dunia pengetahuan alam, mengenai biology,
kimia, fisika.
Oleh
karena itu saya ingin melukiskan Apen sembari membayangkannya kelak ia meraih
cita-citanya dan mendoakannya. Saya membawakannya ke dalam doa tidak hanya
melalui kata-kata namun juga dari goresan dalam bentuk lukisan.
Menginspirasi Pelukis Cilik
Saat
saya sedang singgah di Hero Kemang Bekasi, tak terduga bertemu teman lama saya,
Bapak Wong. Ternyata ia sekeluarga baru saja berbelanja di Hero. Sahabat saya
itu lalu menceritakan tentang anaknya yang senang bermain robot dan juga melukis.
Bakat yang bagus dan perlu dipupuk sejak
dini.
Sayapun
tertarik membuat lukisan putra Bapak Wong untuk menginspirasi jagoan kecilnya itu agar
terus berlajar melukis. Saya melakukannya dengan 4 tahap. Mulai dari model,
tahap-1, tahap-2, tahap-3.
Tahap
ke-1 saya mencoba mencari bentuk dengan pensil, tarikan garis berkali-kali.
Tahap
ke-3 saya warnai dengan pensil warna. Ada beberapa cara arsir, untuk wajah
menggunakan teknik tebal tipis, bagian yang agak gelap saya ganti dengan warna
yang lebih gelap, demikian seterusnya. Bagian rambut, mengingat tekstur rambut
yang lurus dan agak berdiri, saya gunakan teknik arsir seperti jarum / paku.
Untuk pakaian sama dengan wajah menggunakan teknik arsir tebal tipis. untuk
menggambar bunga-bunga di pakaian saya gunakan filing sekenanya.
Demikian,
semoga uraian ini menjadi sharing diantara kita yang suka melukis.
Menggunakan Teknik Bayangan
Saya
memanfaatkan waktu libur untuk berlatih melukis. Kali ini objek lukisan saya
adalah Cherryl cucu saya. Kali ini saya mencoba menerapkan teknik membuat
bayangan pada wajah dengan menambahkan warna abu-abu.
So Anda
juga bisa mencoba. Semakin Anda sering berlatih maka mahir Anda melukis.
Langganan:
Postingan (Atom)